Jumat, 19 November 2010

SELINGKUH YANG AMAN


Berikut adalah 10 tips untuk berselingkuh dengan aman:

1. Jangan melakukan lebih 2x, karena kalau lebih dari 2x perasaan Anda akan berbicara. Kalau udah begini tahi kuda bisa serasa coklat. Keluarga di rumah bisa nggak diingat.

2. Cari partner selingkuh yang sejajar baik dari segi ekonomi maupun mental. Kalau partner selingkuh Anda ekonomi lemah, Anda akan diporoti habis-habisan. Anda akan ditelpon 57x sehari. Kursi yang anda duduki bisa panas bagai bara.

3. Bila partner selingkuh sudah menunjukkan gejala-gejala cinta, segera tinggalkan. Kalau Anda terlambat maka partner selingkuh Anda akan berubah jadi "ingus". Kalau udah nempel ditangan, dikibas-kibas kagak mau lepas...ampuuuuun kasian deh loeee.

4. Jangan mengobral harapan, terutama kalau partner Anda termasuk berwajah cantik/ganteng tapi IQ jongkok. Anda bisa dikejar terus dengan janji Anda yang mau mengawini, membelikan ini, itu dll.

5. Bikin perjanjian di depan, semacam pre-nuptial agreement begitu. Bahwa hubungan ini hanya akan begini dan begitu dan tak lebih dan tak kurang dari itu.

6. Hal terpenting dalam dunia perselingkuhan, jangan sampai Anda jatuh cinta. Kalau Anda type yang mesti jatuh cinta kalau selingkuh, lebih baik Anda kawin lagi atau cerai dan kawin lagi.

7. Jangan sekali-kali berpikir untuk menekan "per unit cost". Kalau Anda type pelit lebih baik tidak usah coba-coba selingkuh, kecuali kalau Anda di pihak yang "diongkosi".

8. Lakukan pada siang/pagi hari, lebih sulit dilacak dan lebih mudah dan banyak waktu untuk menghilangkan jejak.

9. Kelemahan Anda adalah identitas Anda, cari juga kelemahan partner selingkuh Anda. Sehingga score tetap 1:1 terus.

10. Jangan lupa pakai "protection". Print dan simpan email ini, siapa tahu bermanfaat nanti....atau sekarang??? Hehehe...

becanda doaankk. wakakkaa

Senin, 15 November 2010

HAK AZASI HEWAN

Dalam Islam, bukan saja hak azasi manusia yang dihormati. Hak binatang juga dihormati. Sebelum ini tidak ada orang yang berfikir tentang hak-hak hewan piaraan, tapi Islam memberi perhatian yang cukup besar.
Seorang pelacur --sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari-- bisa masuk surga hanya karena ia menolong seekor anjing yang hampir mati kehausan. Ia lepaskan sepatunya lalu diikatkan dengan kerudungnya, dan diambilnya air dari sumur, lalu diminumkannya kepada anjing tersebut. Dengan begitu dosanya diampuni dan akhirnya masuk surga.
Sebaliknya ada orang beriman yang masuk neraka hanya gara-gara lalai dalam memberikan makanan kepada hewan piaraannya. Suatu ketika orang tersebut pergi meninggalkan rumah dalam jangka waktu yang lama. Ia kunci seluruh pintu rumahnya sehingga kucing yang dipeliharanya tidak bisa keluar. Orang tersebut lupa menyiapkan makanan yang cukup buat hewan piaraannya. Akhirnya hewan tersebut mati karena kelaparan.
Dalam satu kesempatan Rasulullah bersabda, "Seorang wanita masuk neraka karena mengikat seekor kucing tanpa memberinya makanan atau melepaskannya mencari makan dari serangga tanah". (HR. Bukhari)
Jika kepada hewan saja Islam memberi porsi perhatian yang cukup besar, bahkan bisa menentukan nasib baik buruknya di akhirat, surga atau neraka, apalagi terhadap sesama manusia. Logikanya, Islam sangat besar menaruh perhatian dalam soal kemanusiaan.
Sayang, propaganda murahan yang disebarkan oleh kaum orientalis dan kaum missionaris untuk kepentingan missi mereka telah diterima mentah-mentah oleh bangsa Barat. Akibatnya kacamata mereka selalu hitam bila mendengar kata Islam. Pandangannya negatif dulu bila berhubungan dengan Islam.
Memang --dan ini patut disyukuri-- ada juga kalangan lain di Barat yang tidak seperti itu. Ada kalangan yang mengalami perubahan, mau belajar Islam dari sumber aslinya, al-Qur'an dan as-Sunnah. Dengan dukungan buku-buku bacaan karangan tokoh dan pemuka Islam, banyak di antara mereka yang mengerti dan cukup memahami ajaran Islam. Ada sebagian yang kemudian masuk Islam, ada yang sekedar bersimpati, ada pula yang telah berubah pandangannya, dari negatif menjadi positif. Namun kabar menggembirakan ini masih belum mampu mengubah pandangan mayoritas, sehingga yang muncul dan menjadi kebijakan negara tetap serba negatif.
Kembali pada soal hak-hak hewan, Islam memberi penjelasan yang panjang lebar. Pada tulisan ini hanya dibatasi pada hewan tunggangan, seperti unta, keledai, kuda, dan sebagainya. Hewan-hewan ini mempunyai hak atas tuannya.
Pertama, apabila ia menghentikan perjalanan, maka hak hewan adalah mendapatkan makanan. Sebagaimana diketahui bahwa hewan tunggangan ini jenis binatang memamah biak, dimana hari-harinya disibukkan dengan makan. Jika makanan di luar telah habis, maka ia kembali memamah makanan yang telah ditelannya. Betapa sengsaranya hewan itu bila makanan di luar tidak tersedia, sementara makanan yang didalam sudah lumat semua.
Prinsipnya, semua hewan hendaknya mendapat makanan yang cukup. Sudah bisa dikatakan zhalim bila seseorang membiarkan hewannya kelaparan.
Kedua, bila melewati air, ia harus diberi minum. Unta adalah salah satu hewan tunggangan yang paling populer di kalangan bangsa Arab. Hewan ini termasuk ajaib, sehingga namanya disebut dalam al-Qur'an agar manusia merenungi keajaibannya. Salah satu keajaiabannya adalah kemampuan unta untuk menyimpan persediaan makan dan minum dalam jumlah yang besar. Karenanya, bila sudah minum unta tersebut bisa diajak melakukan perjalanan yang amat jauh dengan menempuh waktu berhari-hari.
Dalam kaitannya dengan binatang jenis ini, Rasulullah memerintahkan agar setiap kali hewan ini melewati sumber air, hendaknya diberi minum. Dengan begitu persediaannya selalu cukup, tidak sampai kehausan. Adapun binatang selain unta, maka haknya adalah mendapatkan minuman kapan saja ia haus. Karenanya, pemilik hewan ini harus selalu siap memberi minum. Ibarat mobil, ia tak boleh sampai kehabisan bensin.
Tentang pemberian makan dan minum pada hewan tunggangan ini, ummat Islam hendaknya hati-hati. Jangan sampai mengabaikannya, karena menganggap bahwa hewan-hewan itu tergantung belas kasih tuannya. Salah satu hadits, menyitir perkataan Rasulullah menyebutkan, Rasulullah SAW melarang membunuh hewan dengan mengurungnya dan membiarkannya mati karena lapar dan haus. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Ketiga, kepala hewan tak boleh dilukai. Bagi pengendara hewan tunggangan, melecut hewannya dengan sedikit pukulan adalah suatu yang biasa, dan ini dibenarkan. Termasuk memberi pelajaran agar si hewan patuh pada perintah tuannya. Akan tetapi jika sampai memukul kepala hewan, itu sudah merupakan pelanggaran. Kepala adalah bagian vital yang tak boleh diperlakukan sembarangan.
Sama dengan manusia, bagian kepala merupakan inti dari semua organ tubuhnya. Bahkan kepala merupakan kehormatan. Seorang tidak pernah rela bila kepalanya diinjak, atau ditempeleng. Itu merupakan penghinaan. Jika demikian halnya pada manusia, maka pada hewanpun berlaku hukum yang sama. Hendaknya pemilik hewan tidak memukul bagian kepala hewannya, betapapun kesalahannya.
Keempat, bila seseorang pengendara hewan tunggangan terlibat dalam percakapan yang cukup lama, maka hendaknya ia turun. Dilarang duduk di atas punggung binatang pada saat percakapan berlangsung cukup panjang.
Islam sangat menghargai hewan, sehingga manusia hanya diperbolehkan memanfaatkannya sepanjang hal itu diperlukan. Boleh saja kita menyembelih hewan ternak, asal dilakukan dengan cara yang benar dan dagingnya dimanfaatkan untuk kepentingan hidup manusia.
Demikian halnya manusia boleh menggunakan hewannya untuk kendaraan, tapi jika sudah sampai di tempat tujuan, hendaknya segera turun agar hewan tersebut dapat beristirahat, lepas dari beban. Hal ini juga berlaku jika kita hendak bercakap-cakap yang agak panjang, lebih baik turun. Ini semua merupakan bentuk kasih sayang kepada sesama makhluk Allah yang bernyawa, yang punya rasa sakit, lelah, dan payah.
Kelima, hewan tunggangan tidak boleh diberi muatan yang melebihi kemampuannya. Allah menciptakan hewan dan segala isi bumi ini untuk memenuhi kepentingan manusia. Allah mempersilakan manusia menggunakan segala yang tersedia menurut kesukaannya. Akan tetapi Allah juga memberikan batasan-batasannya, sebab manusia adalah makhluk yang diserahi tugas dan tanggungjawab sebagai khalifah.
Seorang khalifah tidak saja pandai menggunakan apa yang telah disediakan Allah SWT, akan tetapi ia juga mampu memelihara, merawat, dan mengaturnya. Ia tahu ukuran-ukuran, dan memanfaatkan segala sesuatunya sesuai dengan ukuran tersebut.
Bila seekor hewan tunggangan hanya mampu mengangkat setengah ton, maka ia jangan diberi beban satu ton. Bila dilakukan, maka hal tersebut sudah merupakan kezhaliman. Kita harus punya belas kasih kepada hewan.
Banyak diantara pedagang ayam yang menjejali kandangnya sampai berimpitan. Tidak jarang ayam-ayam itu mati di perjalanan karena tak bisa bernafas. Sungguh kasihan.
Keenam, seseorang tidak boleh memaksakan hewan tunggangannya menempuh jarak yang di luar kemampuannya. Bila seekor kuda hanya mampu menempuh jarak 100 Km dalam seharinya, maka jangan dipaksa untuk menempuh jarak 200 Km. Ini suatu kezhaliman juga. Berilah tenggang waktu yang cukup agar hewan itu bisa beristirahat untuk kemudian berangkat lagi.
Termasuk perbuatan aniaya adalah memaksa hewan menempuh kecepatan yang tinggi sekedar untuk menyenangkan tuannya. Adu kekuatan fisik dengan saling menabrakkan jelas merupakan perbuatan haram. "Rasulullah melarang mengadu antara hewan-hewan ternak." kata Abu Dawud meriwayatkan.
Adapun mengadu kecepatan, jika hal itu dimaksudkan untuk lomba ketangkasan, masih bisa dibenarkan. Akan tetapi jika kemudian yang terjadi adalah pemaksaan, apalagi sampai menyakiti, maka jelas menjadi terlarang. Banyak orang yang berbuat sadis ketika melakukan kerapan sapi, misalnya. Hendaknya mereka ingat sabda Rasulullah, "Allah melaknat orang yang menyiksa hewan dan memperlakukannya dengan sadis." (HR. Bukhari).

Minggu, 14 November 2010

10 KEINDAHAN SENYUM

 Senyum dihubungkan dengan karakter seseorang, karena tidak sedikit ditemukan sifat individu yang “murah senyum”. Senyum banyak dikaitkan dengan perasaan hati, kondisi jiwa, dan mood. Senyum dapat mempengaruhi kesehatan, tingkat stress, dan daya tarik anda. Senyum juga dipercaya sebagai salah satu jalan jika anda ingin awet muda. Senyum  juga diketahui mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan diantaranya yaitu:

1. Senyum membuat lebih menarik.
Kita akan selalu tertarik pada orang yang selalu tersenyum. Orang yang selalu tersenyum punya daya tarik tersendiri. Wajah yang berkerut, cemberut, membuat orang menjauh dari anda, tetapi sebaliknya senyum bisa membuat mereka tertarik.

2. Senyum mengubah mood.
Ketika anda merasa jatuh atau “down” cobalah untuk tersenyum. Mungkin saja mood anda akan berubah menjadi lebih baik.

3. Senyum dapat merangsang orang lain tersenyum.
Ketika seseorang tersenyum maka senyum tersebut akan membuat suasana menjadi lebih cerah, mengubah mood orang lain yang ada disekitarnya, dan membuat semua orang menjadi senang. Orang yang suka tersenyum membawa kebahagiaan buat orang yang ada di sekitarnya. Seringlah tersenyum maka anda akan disukai oleh banyak orang.

4. Senyum dapat Mengurangi stress.
Stress secara nyata dapat muncul di wajah anda. Senyum membantu mencegah kesan bahwa kita sebenarnya sedang lelah atau merasa ”down”. Jika anda sedang stresss cobalah untuk tersenyum, maka stress anda akan berkurang dan anda akan merasa lebih baik untuk membuat langkah selanjutnya.

5. Senyum meningkatkan sistem imun tubuh.
Senyum dapat membantu kerja imun tubuh agar dapat bekerja dengan baik. Ketika anda tersenyum, fungsi imun meningkatkan kemungkinan anda menjadi lebih rileks.

6. Senyum menurunkan tekanan darah.
Ketika anda tersenyum,maka tekanan darah anda akan menurun. Jika anda tak percaya, anda boleh mencobanya sendiri, jika anda memiliki alat pengukur tekanan darah di rumah anda.

7. Senyum mengeluarkan endorphins dan serotonin.
Beberapa studi telah menunjukkan bahwa senyum dapat merangsang pengeluaran endorphin, pereda rasa sakit yang alami, serta serotonin. Senyum memang obat yang alami.

8. Senyum dapat melenturkan kulit wajah dan terlihat lebih muda.
Otot-otot yang digunakan untuk tersenyum ikut membuat anda terlihat lebih muda. Jika anda ingin sesuatu yang beda, maka berikan senyum anda sepanjang hari, maka anda akan terlihat lebih muda, dan merasa lebih baik.

9. Senyum membuat tampak sukses.
Orang yang tersenyum terlihat lebih percaya diri dalam menjalani hidupnya. Cobalah tersenyum saat anda melakukan pertemuan dan saat ada janji, yakin rekan-rekan kerja, sahabat, orang-orang terdekat anda akan merasakan sesuatu yang berbeda.

10. Senyum membuat tetap positif
Cobalah tes ini: Senyumlah. Lalu sekarang cobalah berpikir sesuatu yang negatif tanpa berhenti tersenyum. Sulit kan?. Karena ketika anda tersenyum maka senyum tersebut akan mengirimkan sinyal ke tubuh anda bahwa “hidup anda saat ini baik-baik saja”.

Maka jauhkan diri anda dari depresi, stress, dan rasa khawatir dengan satu kata yaitu “senyum”, tentu saja dengan memberikan senyum pada tempat dan suasana yang tepat, tidak kemudian berlebihan. Karena jika berlebihan, maka tentu orang lain akan menganggap anda kurang waras. Lalu pertanyaan sederhananya. “sudahkan anda tersenyum hari ini…??”

Sabtu, 13 November 2010

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN CEDERA KEPALA

• Pengertian

Trauma kepala adalah suatu trauma yang mengenai daerah kulit kepala, tulang tengkorak atau otak yang terjadi akibat injury baik secara langsung maupun tidak langsung pada kepala. (Suriadi & Rita Yuliani, 2001)

• Klasifikasi

Klasifikasi trauma kepala berdasarkan Nilai Skala Glasgow (SKG):

  1. Minor

• SKG 13 – 15

• Dapat terjadi kehilangan kesadaran atau amnesia tetapi kurang dari 30 menit.

• Tidak ada kontusio tengkorak, tidak ada fraktur cerebral, hematoma.

  1. Sedang

• SKG 9 – 12

• Kehilangan kesadaran dan atau amnesia lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam.

• Dapat mengalami fraktur tengkorak.

  1. Berat

• SKG 3 – 8

• Kehilangan kesadaran dan atau terjadi amnesia lebih dari 24 jam.

• Juga meliputi kontusio serebral, laserasi, atau hematoma intrakranial.

• Etiologi

• Kecelakaan, jatuh, kecelakaan kendaraan bermotor atau sepeda, dan mobil.

• Kecelakaan pada saat olah raga, anak dengan ketergantungan.

• Cedera akibat kekerasan.

• Patofisiologis

Cedera memegang peranan yang sangat besar dalam menentukan berat ringannya konsekuensi patofisiologis dari suatu trauma kepala. Cedera percepatan (aselerasi) terjadi jika benda yang sedang bergerak membentur kepala yang diam, seperti trauma akibat pukulan benda tumpul, atau karena kena lemparan benda tumpul. Cedera perlambatan (deselerasi) adalah bila kepala membentur objek yang secara relatif tidak bergerak, seperti badan mobil atau tanah. Kedua kekuatan ini mungkin terjadi secara bersamaan bila terdapat gerakan kepala tiba-tiba tanpa kontak langsung, seperti yang terjadi bila posisi badan diubah secara kasar dan cepat. Kekuatan ini bisa dikombinasi dengan pengubahan posisi rotasi pada kepala, yang menyebabkan trauma regangan dan robekan pada substansi alba dan batang otak.

Cedera primer, yang terjadi pada waktu benturan, mungkin karena memar pada permukaan otak, laserasi substansi alba, cedera robekan atau hemoragi. Sebagai akibat, cedera sekunder dapat terjadi sebagai kemampuan autoregulasi serebral dikurangi atau tak ada pada area cedera. Konsekuensinya meliputi hiperemi (peningkatan volume darah) pada area peningkatan permeabilitas kapiler, serta vasodilatasi arterial, semua menimbulkan peningkatan isi intrakranial, dan akhirnya peningkatan tekanan intrakranial (TIK). Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan cedera otak sekunder meliputi hipoksia, hiperkarbia, dan hipotensi.

Genneralli dan kawan-kawan memperkenalkan cedera kepala “fokal” dan “menyebar” sebagai kategori cedera kepala berat pada upaya untuk menggambarkan hasil yang lebih khusus. Cedera fokal diakibatkan dari kerusakan fokal yang meliputi kontusio serebral dan hematom intraserebral, serta kerusakan otak sekunder yang disebabkan oleh perluasan massa lesi, pergeseran otak atau hernia. Cedera otak menyebar dikaitkan dengan kerusakan yang menyebar secara luas dan terjadi dalam empat bentuk yaitu: cedera akson menyebar, kerusakan otak hipoksia, pembengkakan otak menyebar, hemoragi kecil multipel pada seluruh otak. Jenis cedera ini menyebabkan koma bukan karena kompresi pada batang otak tetapi karena cedera menyebar pada hemisfer serebral, batang otak, atau dua-duanya.


Manifestasi Klinis

• Hilangnya kesadaran kurang dari 30 menit atau lebih

• Kebungungan

• Iritabel

• Pucat

• Mual dan muntah

• Pusing kepala

• Terdapat hematoma

• Kecemasan

• Sukar untuk dibangunkan

• Bila fraktur, mungkin adanya ciran serebrospinal yang keluar dari hidung (rhinorrohea) dan telinga (otorrhea) bila fraktur tulang temporal.

• Komplikasi

• Hemorrhagie

• Infeksi

• Edema

• Herniasi

• Pemeriksaan Penunjang

• Laboratorium: darah lengkap (hemoglobin, leukosit, CT, BT)

• Rotgen Foto

• CT Scan

• MRI

• Penatalaksanaan

Secara umum penatalaksanaan therapeutic pasien dengan trauma kepala adalah sebagai berikut:

  1. Observasi 24 jam

  2. Jika pasien masih muntah sementara dipuasakan terlebih dahulu.

  3. Berikan terapi intravena bila ada indikasi.

  4. Anak diistirahatkan atau tirah baring.

  5. Profilaksis diberikan bila ada indikasi.

  6. Pemberian obat-obat untuk vaskulasisasi.

  7. Pemberian obat-obat analgetik.

  8. Pembedahan bila ada indikasi.

• Rencana Pemulangan

  1. Jelaskan tentang kondisi anak yang memerlukan perawatan dan pengobatan.

  2. Ajarkan orang tua untuk mengenal komplikasi, termasuk menurunnya kesadaran, perubahan gaya berjalan, demam, kejang, sering muntah, dan perubahan bicara.

  3. Jelaskan tentang maksud dan tujuan pengobatan, efek samping, dan reaksi dari pemberian obat.

  4. Ajarkan orang tua untuk menghindari injuri bila kejang: penggunaan sudip lidah, mempertahankan jalan nafas selama kejang.

  5. Jelaskan dan ajarkan bagaimana memberikan stimulasi untuk aktivitas sehari-hari di rumah, kebutuhan kebersihan personal, makan-minum. Aktivitas bermain, dan latihan ROM bila anak mengalami gangguan mobilitas fisik.

  6. Ajarkan bagaimana untuk mencegah injuri, seperti gangguan alat pengaman.

  7. Tekankan pentingnya kontrol ulang sesuai dengan jadual.

  8. Ajarkan pada orang tua bagaimana mengurangi peningkatan tekanan intrakranial.

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

• Riwayat kesehatan: waktu kejadian, penyebab trauma, posisi saat kejadian, status kesadaran saat kejadian, pertolongan yang diberikan segera setelah kejadian.

• Pemeriksaan fisik

• Sistem respirasi : suara nafas, pola nafas (kusmaull, cheyene stokes, biot, hiperventilasi, ataksik)

• Kardiovaskuler : pengaruh perdarahan organ atau pengaruh PTIK

• Sistem saraf :

• Kesadaran à GCS.

• Fungsi saraf kranial à trauma yang mengenai/meluas ke batang otak akan melibatkan penurunan fungsi saraf kranial.

• Fungsi sensori-motor à adakah kelumpuhan, rasa baal, nyeri, gangguan diskriminasi suhu, anestesi, hipestesia, hiperalgesia, riwayat kejang.

• Sistem pencernaan

• Bagaimana sensori adanya makanan di mulut, refleks menelan, kemampuan mengunyah, adanya refleks batuk, mudah tersedak. Jika pasien sadar à tanyakan pola makan?

• Waspadai fungsi ADH, aldosteron : retensi natrium dan cairan.

• Retensi urine, konstipasi, inkontinensia.

• Kemampuan bergerak : kerusakan area motorik à hemiparesis/plegia, gangguan gerak volunter, ROM, kekuatan otot.

• Kemampuan komunikasi : kerusakan pada hemisfer dominan à disfagia atau afasia akibat kerusakan saraf hipoglosus dan saraf fasialis.

• Psikososial à data ini penting untuk mengetahui dukungan yang didapat pasien dari keluarga.

B. Diagnosa

Diagnosa keperawatan yang mungkin timbul adalah:

  1. Resiko tidak efektifnya bersihan jalan nafas dan tidak efektifnya pola nafas berhubungan dengan gagal nafas, adanya sekresi, gangguan fungsi pergerakan, dan meningkatnya tekanan intrakranial.

  2. Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan edema serebral dan peningkatan tekanan intrakranial.

  3. Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan tirah baring dan menurunnya kesadaran.

  4. Resiko kurangnya volume cairan berhubungan mual dan muntah.

  5. Resiko injuri berhubungan dengan menurunnya kesadaran atau meningkatnya tekanan intrakranial.

  6. Nyeri berhubungan dengan trauma kepala.

  7. Resiko infeksi berhubungan dengan kondisi penyakit akibat trauma kepala.

  8. Kecemasan orang tua-anak berhubungan dengan kondisi penyakit akibat trauma kepala.

  9. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan immobilisasi.

• Intervensi Keperawatan

• Resiko tidak efektifnya jalan nafas dan tidak efektifnya pola nafas berhubungan dengan gagal nafas, adanya sekresi, gangguan fungsi pergerakan, dan meningkatnya tekanan intrakranial.

Tujuan : Pola nafas dan bersihan jalan nafas efektif yang ditandai dengan tidak ada sesak atau kesukaran bernafas, jalan nafas bersih, dan pernafasan dalam batas normal.

Intervensi :

• Kaji Airway, Breathing, Circulasi.

• Kaji anak, apakah ada fraktur cervical dan vertebra. Bila ada hindari memposisikan kepala ekstensi dan hati-hati dalam mengatur posisi bila ada cedera vertebra.

• Pastikan jalan nafas tetap terbuka dan kaji adanya sekret. Bila ada sekret segera lakukan pengisapan lendir.

• Kaji status pernafasan kedalamannya, usaha dalam bernafas.

• Bila tidak ada fraktur servikal berikan posisi kepala sedikit ekstensi dan tinggikan 15 – 30 derajat.

• Pemberian oksigen sesuai program.

• Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan edema serebral dan peningkatan tekanan intrakranial.

Tujuan : Perfusi jaringan serebral adekuat yang ditandai dengan tidak ada pusing hebat, kesadaran tidak menurun, dan tidak terdapat tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial.

Intervensi :

• Tinggikan posisi kepala 15 – 30 derajat dengan posisi “midline” untuk menurunkan tekanan vena jugularis.

• Hindari hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya

• peningkatan tekanan intrakranial: fleksi atau hiperekstensi pada leher, rotasi kepala, valsava meneuver, rangsangan nyeri, prosedur (peningkatan lendir atau suction, perkusi).

• tekanan pada vena leher.

• pembalikan posisi dari samping ke samping (dapat menyebabkan kompresi pada vena leher).

• Bila akan memiringkan anak, harus menghindari adanya tekukan pada anggota badan, fleksi (harus bersamaan).

• Berikan pelembek tinja untuk mencegah adanya valsava maneuver.

• Hindari tangisan pada anak, ciptakan lingkungan yang tenang, gunakan sentuhan therapeutic, hindari percakapan yang emosional.

• Pemberian obat-obatan untuk mengurangi edema atau tekanan intrakranial sesuai program.

• Pemberian terapi cairan intravena dan antisipasi kelebihan cairan karena dapat meningkatkan edema serebral.

• Monitor intake dan out put.

• Lakukan kateterisasi bila ada indikasi.

• Lakukan pemasangan NGT bila indikasi untuk mencegah aspirasi dan pemenuhan nutrisi.

• Libatkan orang tua dalam perawatan anak dan jelaskan hal-hal yang dapat meningkatkan tekanan intrakranial.

• Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan tirah baring dan menurunnya kesadaran.

Tujuan : Kebutuhan sehari-hari anak terpenuhi yang ditandai dengan berat badan stabil atau tidak menunjukkan penurunan berat badan, tempat tidur bersih, tubuh anak bersih, tidak ada iritasi pada kulit, buang air besar dan kecil dapat dibantu.

Intervensi :

• Bantu anak dalam memenuhi kebutuhan aktivitas, makan – minum, mengenakan pakaian, BAK dan BAB, membersihkan tempat tidur, dan kebersihan perseorangan.

• Berikan makanan via parenteral bila ada indikasi.

• Perawatan kateter bila terpasang.

• Kaji adanya konstipasi, bila perlu pemakaian pelembek tinja untuk memudahkan BAB.

• Libatkan orang tua dalam perawatan pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan demonstrasikan, seperti bagaimana cara memandikan anak.

• Resiko kurangnnya volume cairan berhubungan dengan mual dan muntah.

Tujuan : Tidak ditemukan tanda-tanda kekurangan volume cayran atau dehidrasi yang ditandai dengan membran mukosa lembab, integritas kulit baik, dan nilai elektrolit dalam batas normal.

Intervensi :

• Kaji intake dan out put.

• Kaji tanda-tanda dehidrasi: turgor kulit, membran mukosa, dan ubun-ubun atau mata cekung dan out put urine.

• Berikan cairan intra vena sesuai program.

• Resiko injuri berhubungan dengan menurunnya kesadaran atau meningkatnya tekanan intrakranial.

Tujuan : Anak terbebas dari injuri.

Intervensi :

• Kaji status neurologis anak: perubahan kesadaran, kurangnya respon terhadap nyeri, menurunnya refleks, perubahan pupil, aktivitas pergerakan menurun, dan kejang.

• Kaji tingkat kesadaran dengan GCS

• Monitor tanda-tanda vital anak setiap jam atau sesuai dengan protokol.

• Berikan istirahat antara intervensi atau pengobatan.

• Berikan analgetik sesuai program.

• Nyeri berhubungan dengan trauma kepala.

Tujuan : Anak akan merasa nyaman yang ditandai dengan anak tidak mengeluh nyeri, dan tanda-tanda vital dalam batas normal.

Intervensi :

• Kaji keluhan nyeri dengan menggunakan skala nyeri, catat lokasi nyeri, lamanya, serangannya, peningkatan nadi, nafas cepat atau lambat, berkeringat dingin.

• Mengatur posisi sesuai kebutuhan anak untuk mengurangi nyeri.

• Kurangi rangsangan.

• Pemberian obat analgetik sesuai dengan program.

• Ciptakan lingkungan yang nyaman termasuk tempat tidur.

• Berikan sentuhan terapeutik, lakukan distraksi dan relaksasi.

• Resiko infeksi berhubungan dengan adanya injuri.

Tujuan : Anak akan terbebas dari infeksi yang ditandai dengan tidak ditemukan tanda-tanda infeksi: suhu tubuh dalam batas normal, tidak ada pus dari luka, leukosit dalam batas normal.

Intervensi :

• Kaji adanya drainage pada area luka.

• Monitor tanda-tanda vital: suhu tubuh.

• Lakukan perawatan luka dengan steril dan hati-hati.

• Kaji tanda dan gejala adanya meningitis, termasuk kaku kuduk, iritabel, sakit kepala, demam, muntah dan kenjang.

• Kecemasan orang tua berhubungan dengan kondisi penyakit akibat trauma kepala.

Tujuan : Anak dan orang tua akan menunjukkan rasa cemas berkurang yang ditandai dengan tidak gelisah dan orang tua dapat mengekspresikan perasaan tentang kondisi dan aktif dalam perawatan anak.

Intervensi :

• Jelaskan pada anak dan orang tua tentang prosedur yang akan dilakukan, dan tujuannya.

• Anjurkan orang tua untuk selalu berada di samping anak.

• Ajarkan anak dan orang tua untuk mengekspresikan perasaan.

• Gunakan komunikasi terapeutik.

• Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan immobilisasi.

Tujuan : Tidak ditemukan tanda-tanda gangguan integritas kulit yang ditandai dengan kulit tetap utuh.

Intervensi :

• Lakukan latihan pergerakan (ROM).

• Pertahankan posisi postur tubuh yang sesuai.

• Rubah posisi setiap 2 jam sekali atau sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anak.

• Kaji area kulit: adanya lecet.

• Lakukan “back rub” setelah mandi di area yang potensial menimbulkan lecet dan pelan-pelan agar tidak menimbulkan nyeri.

KESIMPULAN

Trauma kepala terdiri dari trauma kulit kepala, tulang kranial dan otak. Klasifikasi cedera kepala meliputi trauma kepala tertutup dan trauma kepala terbuka yang diakibatkan oleh mekanisme cedera yaitu cedera percepatan (aselerasi) dan cedera perlambatan (deselerasi).

Cedera kepala primer pada trauma kepala menyebabkan edema serebral, laserasi atau hemorragi. Sedangkan cedera kepala sekunder pada trauma kepala menyebabkan berkurangnya kemampuan autoregulasi pang pada akhirnya menyebabkan terjadinya hiperemia (peningkatan volume darah dan PTIK). Selain itu juga dapat menyebabkan terjadinya cedera fokal serta cedera otak menyebar yang berkaitan dengan kerusakan otak menyeluruh.

Komplikasi dari trauma kepala adalah hemorragi, infeksi, odema dan herniasi. Penatalaksanaan pada pasien dengan trauma kepala adalah dilakukan observasi dalam 24 jam, tirah baring, jika pasien muntah harus dipuasakan terlebih dahulu dan kolaborasi untuk pemberian program terapi serta tindakan pembedahan.

DAFTAR PUSTAKA

• Suriadi & Rita Yuliani. Asuhan Keperawatan Pada Anak , Edisi I. Jakarta: CV Sagung Seto; 2001.

• Hudak & Gallo. Keperawatan Kritis, Pendekatan Holistik , Volume II. Jakarta: EGC; 1996.

• Cecily LB & Linda AS. Buku Saku Keperawatan Pediatrik . Edisi 3. Jakarta: EGC; 2000.

• Suzanne CS & Brenda GB. Buku Ajar Medikal

DIET PENYAKIT MAAG


kita sering mendengar penyakit maag, salah satu penyakit yang menyerang saluran pencernaan. Maag apabila tidak ditangani dengan benar akan berdampak seerius. Salah satu upaya mengendalikan penyakit ini adalah dengan melakukan Diet Penyakit Maag.

Maag dan penyebabnya
Dalam istilah kedokteran, penyakit maag disebut gastritis atau peradangan lambung. Untuk gejala yang lebih ringan sering disebut dengan dyspepsia. Gejala dari penyakit ini adalah adanya keluhan rasa mual di ulu hati, kembung, dan rasa lain yang disebabkan oleh kelainan saluran pencernaan. Pemicu dari gejala tersebut karena adanya jumlah asam lambung yang berlebihan.

Asam lambung diproduksi oleh lambung untuk membantu pencernaan makanan. Tapi jika berlebihan akan menimbulkan masalah. Produksi asam lambung biasanya meningkat pada saat tubuh memerlukannya, yaitu ketika makan. Sebaliknya, pada saat tubuh tidak memerlukan, produksi asam lambung akan menurun kembali. Faktor yang memicu produksi asam lambung berlebihan, diantaranya beberapa zat kimia, seperti alkohol, umumnya obat penahan nyeri, asam cuka, juga beberapa makanan dan minuman yang bersifat asam,, makanan dengan bumbu yang bersifat asam dan sebagainya. Makanan yang pedas serta bumbu yang merangsang, semisal merica, juga akan memicu produksi asam lambung.

Pola makan yang tidak teratur dapat menimbulkan gejala sakit maag. Hal itu terjadi karena lambung memproduksi asam lambung untuk mencerna makanan dalam jadwal yang teratur. Bahkan, saat tidur pun lambung tetap saja memproduksi asam walaupun tak ada makanan yang harus dihancurkan. Karena itu, jadwal makan yang tidak teratur kerap membuat lambung sulit beradaptasi. Bila hal ini berlangsung terus-menerus, akan terjadi kelebihan asam dan akan mengiritasi dinding mukosa lambung. Rasa perih dan mual pun muncul.

Selain pola makan tak teratur, penyakit maag juga bisa disebabkan oleh stres. Hal ini dimungkinkan karena sistem persyarafan di otak berhubungan dengan lambung, sehingga bila seseorang mengalami stres maka bisa muncul kelainan pada lambung, karena terjadi ketidakseimbangan. Perlu Anda tahu, stres bisa menyebabkan terjadinya perubahan hormonal di dalam tubuh. Selanjutnya perubahan itu akan merangsang sel-sel di dalam lambung yang kemudian memproduksi asam secara berlebihan. Asam yang berlebihan ini membuat lambung terasa nyeri, perih, dan kembung. Dalam jangka panjang hal ini dapat menimbulkan luka pada dinding lambung.

Jenis Maag
Ada dua jenis maag, yaitu organik dan fungsional.
Ciri dalam maag organik adalah terdapat peradangan di sekitar lambung atau lecet-lecet yang disebabkan karena tumor atau penyakit-penyakit lain yang menyebabkan luka. Luka-luka inilah yang harus diprioritaskan untuk disembuhkan. Dokter yang mendiagnosis penderita maag, biasanya akan memeriksa tingkat keseriusan peradangan lambung dan usus pasien.
Sedangkan pada penderita maag fungsional tidak ditemukan adanya perdangan atau luka, tetapi penderita merasakan perutnya kembung, tanpa ada penyebab yang pasti. Biasanya, penderita seperti itu lebih karena disebabkan faktor stress, yang seolah-olah perutnya mengalami keluhan tertentu.

Solusi
Prinsip penanganannya adalah diet atau pengaturan makan. Jangan biarkan perut lama dalam keadaan kosong. Keadaan kosong ini dapat mengakibatkan asam lambung yang sudah diproduksi tidak mempunyai bahan untuk dicerna, dan pada akhirnya dinding lambung sendiri yang menjadi sasarannya.
Jangan terlalu banyak mengkonsumsi makanan atau minuman pedas dan asam. Hindari makanan berlemak, karena lemak sulit dicerna oleh lambung. Selain itu, tekstur makanan sebaiknya lembut (lunak).
Sering-seringlah minum air putih, karena bisa mengurangi sifat asam dari makanan atau minuman tersebut. Kurangi mengkonsumsi minuman kopi atau soft drink. Porsi makanan sebaiknya tidak terlalu banyak, tetapi dengan frekuensi sering. Diet makanan yang berserat tinggi akan sangat membantu menetralkan lemak dan asam, serta mempercepat penyembuhan luka. Sumber makanan beserat tinggi terutama adalah sayur dan buah