Kamis, 10 Juni 2010

TEKNIK KOMUNIKASI DAN KONSEP KOMUNIKASI

Dalam menanggapi pesan yang disampaikan klien, perawat dapat menggunakan berbagai teknik komunikasi terapeutik sebagai berikut :
  1. Mendengar ( listening )
Merupakan dasar utama komunikasi. Dengan mendengar perawat mengetahui perasaan klien. Beri kesempatan lebih banyak pada klien untuk bicara. Perawat harus menjadi pendengar yang aktif.
  1. Pertanyaan terbuka ( Broad opining )
Memberi kesempatan untuk memilih, contoh : apakah yang saudara pikirkan ?  apa yang akan kita bicarakan hari ini ? Beri dorongan dengan cara mendengar atau mengatakan, saya mengerti ……atau 0 – 0 – 0.
  1. Mengulang ( Restating )
Mengulang pokok pikiran yang diungkapkan klien Gunanya untuk menguatkan ungkapan klien dan memberi indikasi perawat mengikuti pembicaraan klien.
  1. Klarifikasi
Dilakukan bila perawat ragu, tidak jelas, tidak mendengar, atau klien malu mengemukakan informasi, informasi yang diperoleh tidak lengkap atau mengemukakannya berpindah-pindah.
 Contoh : dapatkah anda jelaskan kembali tentang…
  1. Refleksi
        Refleksi isi, memvalidasi apa yang didengar. Klarifikasi ide yang diekspresikan dengan pengertian perawat.
        Refleksi perasaan, memberi respon pada perasaan klien terhadap isi pembicaraan, agar klien mengetahui dan menerima perasaannya.
Manfaatnya :
–        Mengetahui dan menerima ide dan perasaan
–        mengoreksi
        memberi keterangan lebih jelas
Ruginya  :
        Mengulang terlalu sering dan sama
        Dapat menimbulkan marah, iritasi, dan frustasi
  1. Memfokuskan
Membantu klien bicara pada Tepic yang telah dipilih dan yang penting. Dan menjaga pembicaraan tetap menuju tujuan yaitu lebih spesifik, lebih jelas, dan berfokus pada realitas.
Contoh :  Wanita sering jadi bulan-bulanan
Perawat : “Coba diceritakan  bagaimana perasaan  anda sebagai wanita”
  1. Membagi persepsi
Meminta pendapat klien tentang hal yang perawat rasakan dan pikirkan. Dengan cara ini perawat dapat meminta umpan balik dan memberi informasi.
Contoh : Anda tertawa, tetapi saya rasa anda marah pada saya.
  1. Identifikasi “ TEMA”
Latar belakang masalah yang dialami klien yang muncul selama percakapan. Gunanya untuk meningkatkan pengertian dan mengeksplorasi masalah yang penting.
Misalnya : Saya lihat dari semua keterangan yang jelaskan, anda telah disakiti. Apakah ini latar belakang masalahnya ?
  1. Diam ( silence )
Cara yang sukar, biasanya dilakukan setelah mengajukan pertanyaan. Tujuannya memberi kesempatan berfikir dan memotifasi klien untuk bicara. Pada klien yang menarik diri, teknik diam berarti perawat menerima klien.
  1. Informing
Memberi informasi dan faktauntuk pendidikan kesehatan
  1. Saran
Memberi alternative ide untuk pemecahan masalah. Tepat dipakai pada fase                                                   kerja dan tidak tepat pada fase awal hubungan.
Pendahuluan
q  Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan paling berarti dari perilaku seseorang.
Setiap hari org melakukan proses komunikasi.
q  Seringkali akibat komunikasi yang tidak tepat terjadi perbedaan pandangan/salah paham.
q  Untuk itu setiap org perlu memehami konsep dan proses komunikasi untuk meningkatkan hubungan antara manusia dan mencegah kesalah pahaman yang mungkin terjadi.
q  Menurut John Bowlby , komunikasi merupakan metode utama dalam mengimplementasikan proses kep.
q  Komunikasi merupakan dasar interaksi antara perawat dengan tim kesehatan lain.
q  Penggunaan komunikasi yang tepat saat perawat berinteraksi dengan tim kesehatan lain akan mempengaruhi hasil pelayanan kesehatan yang dilakukan.
q  Komunikasi merupakan faktor yang penting dalam keperawatan, karena dengan berkomunikasi, staf keperawatan dapat menyampaikan dan menerima pesan sehingga tujuan pelayanan keperawatan dapat dicapai secara optimal.
Pengertian
v  Haber (1987) : suatu proses dimana informasi ditransmisikan melalui sebuah sistem lewat simbol, tanda, atau perilaku yang umum.
v  Taylor (1993) : merupakan suatu proses pertukaran informasi atau proses pemberian arti sesuatu.
v  Jane (1994) : suatu proses yang sedang berlangsung, seri dinamis dari kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan arti dari pengirim pesan ke penerima pesan.
Tujuan/ Fungsi Kom
1.Komunikasi membantu perkembangan intelektual dan sosial.
Ø  Bahwa perkembangan sejak bayi sampai dewasa mengikuti pola dan semakin luas ketergantungan kita pada org lain. 
2. Identitas diri
Ø  Bahwa selama proses berkomunikasi dgn orla , sadar m/p tidak kita akan mengamati, memperhatikan , dan mencatat dalam hati semua tanggapan yang diberikan oleh org lain thp diri kita.
3. Komunikasi yang benar
Ø  Kita akan mampu memahami kenyataan yang ada di sekeliling kita, mampu menguji kebenaran kesan-kesan dan pengertian yang dimiliki dgn kenyataan yang ada di sekitar kita .
4. Pembentuk kesehatan mental
Ø  Kualitas kom yg prima, sangat berpengaruh dlm kehidupan kita dan mampu menciptakan kualitas kesehatan mental.
Unsur-Unsur Kom
  1. Sender / komunikator / pengirim / encoder
Ø  Seseorag yg mempunyai inisiatif menyampaikan pesan kepd orla dimana pesan disampaikan secra verbal maupun non verbal.
  1. Reseiver / decoder / penerima / komunikan.
Ø  Org yg menerima pesan yg dikirimkan.
  1. Message / pesan
Ø   Informasi yg dikirimkan atau diekspresikan oleh pengirim.
  1. Channel
Ø  Membawa pesan seperti melalui sarana visual, pendengaran dan taktil. Misal : ketika berusaha mengatasi rasa sakit, perawat sebaiknya menunjukkan perhatian verbal, mengekspresikan rasa kasihan dan reposisi klien secara hati-hati untuk meringannkan rasa sakit.
  1. Umpan Balik / Respons
Ø  Membantu untuk mengungkapkan apakah makna dari pesan tersebut tersampaikan.
Faktor-Faktor Yg mempengaruhi Kom
  1. Perkembangan
Ø  Perawat menggunakan tekhnik khusus ketika berkom pada anak sesuai dgn tahap perkembangannya.
Ø  Tingkat perkbg berbicara bervariasi dan secara lgs berhbg dgn perkbg dan intelektual.
  1. Persepsi
Ø  Persepsi adalah pandangan pribadi atas apa yang terjadi.
Ø  Persepsi terbentuk oleh apa yang diharapkan dan pengalaman.
Ø  Perbedaan dlm persepsi antar individu yang berinteraksi dpt menjadi kendala dlm komunikasi.
  1. Nilai
Ø  Nilai adalah standar yg mempengaruhi perilaku sehingga penting bagi perawat untuk menyadari nilai seseorg.
Ø  Memahami dan menjelaskan nilai penting dlm membuat keputusan klinis.
Ø  Perawat sebaiknya tidak membiarkan nilai pribadi mempengaruhi hub profesional.
  1. Emosi
Ø  Emosi adalah perasaan subyektif seseorg mengenai suatu peristiwa.
Ø  Emosi mempengaruhi kemampuan untuk menerima pesan dgn sukses.
Ø  Perawat dpt mengkaji emosi klien dgn mengamati interaksi mereka dgn keluarga, dokter, atau perawat lainnya.
Ø  Ketika seorg perawat mengasuh klien, mereka harus mewaspadai emosi mereka sendiri.
  1. Latar belakang sosial budaya
Ø  Budaya mempengaruhi metode kom ttg gejala atau perasaan menderita pd orang lain.
Ø  Perbedaan bahasa jg dapat merintangi kom dan hub dgn org lain/ klien.
  1. Pengetahuan
Ø  Komunikasi sulit dilakukan jika org yg berkomunikasi memilki tingkat pengetahuan yang berbeda.
Ø  Perawat berkomunikasi dgn klien dan profesional yg memiliki tingkat pengetahuan yg berbeda.
Ø  Setelah pengkajian, perawat menggunakan istilah dankalimat yg dimengerti oleh klien sehingga dpt menarik perhatian dan minatnya.
  1. Peran.
Ø  Gaya berkom sesuai dgn peran dan hub org yg berkom.
Ø  Gaya perawat berkom dgn klien akan berbeda dgn cara bicara dgn dokter atau perawat lainnya.
Ø  Perawat perlu menyadari perannya saat berhub dgn klien ketika memberikan askep .
Ø  Perawat menyebut nama klien untuk menunjukan rasa hormatnya dan tidak menggunakan  humor jika baru mengenal kilen.
  1. Lingkungan
Ø  Org cenderung dpt berkom dgn lebih baik dlm lingk yg nyaman.
Ø  Perawat memilki semacam kontrol ketika memilih lingk utk melakukan kom dgn klien.
Ø  Kom interpersonal akan lebih efektif jika dilakukan dlm suatu lingk yg menunjang (tidak bising, leluasa, ruang tidak sempit) 
Bentuk - Bentuk Komunikasi
  1. Komunikasi Verbal
Ø  Potter & Perry menyatakan bahwa kom yg dilakukan mlli ucapan lisan maupun tulisan.
Ø  Komunikasi verbal sangat di pengaruhi oleh bbrp faktor yaitu denotatif dan konotatif, perbendaharaan kata, kecepatan, nada suara, kejelasan dan keringkasan, waktu dan relevansi. 
  1. Komunikasi Non verbal.
Ø  Kom non verbal diartikan sebagai  transmisi dari pesan dgn menitiberatkan pada kiasan makna kata dibandingkan dgn makna kata itu sendiri.
Ø  Dalam kom  non verbal isyarat-isyarat lebih signifikan dibandingkan dgn kata-kata yg ada.
Karakteristik Kom Verbal
  1. Jelas dan ringkas
Ø   Kom yg efektif hrs sederhana, pendek, dan langsung.
Ø   Penerima pesan perlu mengetahui apa, memgapa, bagaimana, kapan, siapa, dan dimana.
  1. Perbendaraan Kata
Ø  Kom tidak akan berhasil jika penerima pesan tdk mampu menerjamahkan kata dan ucapan pengirim pesan.
Ø   Ucapkan pesan dgn istilah yg dimengerti oleh klien.
  1. Denotatif dan Konotatif
Ø  Denotatif yaitu makna sebenarnya yang digunakan secara bersama oleh individu yg memilki bahasa yg umum.
Ø  Konotatif yaitu makna kata yg merefleksikan bayangan atau interpretasi makna kata daripada definisi kata itu sendiri.
Ø  Ketika berkom dgn klien dan keluarga klien , perawat harus hati-hati memilih kata-kata sehingga tidak mudah untuk disalah tafsirkan.
  1. Intonasi
Ø  Emosi seseorang secara lgs mempengaruhi intonasi suaranya.
Ø  Perawat hrs menyadari emosinya ketika berinteraksi dgn klien.
  1. Kecepatan berbicara
Ø  Perawat sebaiknya tidak berbicara dgn cepat sehingga kata-kata tidak jelas.
Ø  Perawat perlu menanyakan kepada pendengar apakah ia berbicara terlalu cepat atau terlalu lama.
  1. Humor
Ø  Menurut Dugan, menyatakan bahwa tertawa membantu mengurangi ketegangan dan rasa sakit yang disebabkan oleh stress, dan meningkatkan keberhasilan perawat dalam memberikan dukungan emosional terhadap klien.
Ø  Namun perawat perlu berhati-hati jangan menggunakan humor untuk menutupi ketidakmampuannya dlm berkomunikasi dgn klien.
Karateristik Kom Non verbal
  1. Penampilan Fisik
Ø  Penampilan seseorg meliputi karakter fisik dan cara berpakaian.
Ø  Pakaian/perhiasan/dandanan merupakan sumber informasi ttg seseorg.( status sosial, budaya, agama dll).
Ø  Penampilan fisik perawat mempengaruhi persepsi klien thp pelayanan yg diterima, karna klien mempunyai citra bagaimana seharusnya penampilan seorg perawat.
  1. Sikap tubuh dan Cara Berjalan
Ø  Sikap tubuh dan cara berjalan menggambarkan konsep diri, mood, dan kesehatan.
Ø  Perawat dpt mengumpulkan informasi yg bermanfaat dgn mengamati sikap tubuh dan cara berjalan klien.
  1. Ekspresi Wajah
Ø  Wajah merupakan bagian tubuh yang paling ekspresif.
Ø  Klien dpt mengenali ekspresi wajah perawat, untuk itu perawat harus belajar mengontrol perasaan, seperti marah, sedih dll.
Ø  Mempertahankan kontak mata selama pembicaraan dipersepsikan sebagai org yang dapat dipercaya.
  1. Sentuhan
Ø  Sentuhan merupakan bagian yg penting dalam hub perawat-klien, namun harus memperhatikan norma sosial .
Ø  Perlu diperhatikan apakah penggunaan sentuhan dapat dimengerti dan diterima oleh klien.
Ø  Ketika memberikan askep, perawat menyentuh klien ( Ex : mandi, TTV, dll).
Tingkatan Komunikasi
  1. Komunikasi Intrapersonal
Ø  Yaitu komunikasi yang terajdi di dalam individu, yg merupakan model bicara seorg diri atau dialog internal yg terjadi secara konstan dan tanpa disadari .
Ø  EX : Saat perawat bekerja di ruang rawat ia melihat sorg klien dan berfikir ”Dia kelihatan sangat tidak nyaman. Saya akan memberikan posisi yang nyaman untuknya.
  1. Komunikasi Interpersonal
Ø  komunikasi yang terjadi di antara dua org atau dalam kelompok kecil.
Ø  komunikasi ini sering dipakai dalam kegiatan sehari-hari.
Ø  Kom interpersonal adalah inti dari praktik kep, dan perawat dapat membantu klien dgn berkomunikasi dalam tingkat interpersonal yg bermakna.
  1. Komunikasi Publik
Ø  Komunikasi yang terjadi dlm sekumpulan org dalam jumlah yg besar.
Ø  Ex : memberikan kuliah dlm ruangan yg dipenuhi dgn pelajar/mhs.
Perkembangan Komunikasi
  1. Bayi : mengungkapkan kebutuhan dgn t.l dan bersuara yang dapat diinterpretasikan oleh org sekitarnya EX: menangis.
  2. Toddler dan Pra sekolah
v  Memberitahu apa yang terjadi pada dirinya.
v  Memberi kesempatan pada mereka untk menyentuh alat pemeriksa yg akan digunakan.
v  Bicara lambat
v  Hindari sikap mendesak utk dijawab EX : jawab dong.
v  Hindari konfrontasi lgs   
v  Salaman pada anak ( kurangi rasa cemas)
v  Bergambar atau bercerita.
  1. Usia sekolah
v  Gunakan kata sederhana yg spesifik
v  Jelaskan sesuatu yg membuat ketidakjelasan pada anak
v  Jelaskan arti fungsi  dan prosedur tindakan
v  Jangan menyakiti atau mengancam
  1. Usia remaja
v  Berdiskusi atau curah pendapat sama teman sebaya.
v  Hindari bbrp pertanyaan yg dpt menimbulkan rasa malu.
v  Jaga kerahasiaan dalam komunikasi ( masa transisi dlm bersikap dewasa ).
  1. Orang Tua
v   Menjaga agar tingkat kebisingan minimum
v   Menjadi pendengar yang setia.
 Sediakan waktu untuk ngobrol
Yakinkan kacamata bersih dan pas
v  Jangan berbicara dgn keras atau berteriak.
v  Bicara lgs dgn telinga yg dapat mendengar lebih baik, berdiri di depan klien.
v  Pertahankan kalimat yang pendek dan sederhana.
v  Beri kesempatan pada klien untuk mengenang.
v  Berbicara pada tingkat pemahaman klien.

Tidak ada komentar: