Dalam menanggapi
pesan yang disampaikan klien, perawat dapat menggunakan berbagai teknik
komunikasi terapeutik sebagai berikut :
- Mendengar ( listening )
Merupakan
dasar utama komunikasi. Dengan mendengar perawat mengetahui perasaan
klien. Beri kesempatan lebih banyak pada klien untuk bicara. Perawat
harus menjadi pendengar yang aktif.
- Pertanyaan terbuka ( Broad opining )
Memberi
kesempatan untuk memilih, contoh : apakah yang saudara pikirkan ? apa yang
akan kita bicarakan hari ini ? Beri dorongan dengan cara mendengar atau
mengatakan, saya mengerti ……atau 0 – 0 – 0.
- Mengulang ( Restating )
Mengulang
pokok pikiran yang diungkapkan klien Gunanya untuk menguatkan ungkapan
klien dan memberi indikasi perawat mengikuti pembicaraan klien.
- Klarifikasi
Dilakukan
bila perawat ragu, tidak jelas, tidak mendengar, atau klien malu
mengemukakan informasi, informasi yang diperoleh tidak lengkap atau
mengemukakannya berpindah-pindah.
Contoh : dapatkah anda jelaskan kembali tentang…
- Refleksi
– Refleksi
isi, memvalidasi apa yang didengar. Klarifikasi ide yang diekspresikan dengan pengertian perawat.
– Refleksi perasaan, memberi respon pada perasaan klien
terhadap isi pembicaraan, agar klien mengetahui dan menerima
perasaannya.
Manfaatnya :
– Mengetahui dan menerima ide dan perasaan
– mengoreksi
– memberi keterangan
lebih jelas
Ruginya :
– Mengulang terlalu sering dan sama
– Dapat menimbulkan
marah, iritasi, dan frustasi
- Memfokuskan
Membantu klien bicara pada Tepic yang telah dipilih dan
yang penting. Dan menjaga pembicaraan tetap menuju tujuan yaitu lebih
spesifik, lebih jelas, dan berfokus pada realitas.
Contoh :
Wanita sering jadi bulan-bulanan
Perawat : “Coba diceritakan bagaimana
perasaan anda sebagai wanita”
- Membagi persepsi
Meminta
pendapat klien tentang hal yang perawat rasakan dan pikirkan. Dengan
cara ini perawat dapat meminta umpan balik dan memberi informasi.
Contoh :
Anda tertawa, tetapi saya rasa anda marah pada saya.
- Identifikasi “ TEMA”
Latar
belakang masalah yang dialami klien yang muncul selama percakapan.
Gunanya untuk meningkatkan pengertian dan mengeksplorasi masalah yang
penting.
Misalnya :
Saya lihat dari semua keterangan yang jelaskan, anda telah disakiti.
Apakah ini latar belakang masalahnya ?
- Diam ( silence )
Cara yang
sukar, biasanya dilakukan setelah mengajukan pertanyaan. Tujuannya
memberi kesempatan berfikir dan memotifasi klien untuk bicara. Pada
klien yang menarik diri, teknik diam berarti perawat menerima klien.
- Informing
Memberi
informasi dan faktauntuk pendidikan kesehatan
- Saran
Memberi
alternative ide untuk pemecahan masalah. Tepat dipakai pada
fase
kerja dan tidak tepat pada fase awal hubungan.
Pendahuluan
q Komunikasi
merupakan proses yang sangat khusus dan paling berarti dari perilaku
seseorang.
q Setiap hari
org melakukan proses komunikasi.
q Seringkali akibat komunikasi yang tidak
tepat terjadi perbedaan pandangan/salah paham.
q Untuk itu setiap org perlu memehami konsep
dan proses komunikasi untuk meningkatkan hubungan antara manusia dan
mencegah kesalah pahaman yang mungkin terjadi.
q Menurut
John Bowlby , komunikasi merupakan metode utama dalam
mengimplementasikan proses kep.
q Komunikasi
merupakan dasar interaksi antara perawat dengan tim kesehatan lain.
q Penggunaan
komunikasi yang tepat saat perawat berinteraksi dengan tim kesehatan
lain akan mempengaruhi hasil pelayanan kesehatan yang dilakukan.
q Komunikasi
merupakan faktor yang penting dalam keperawatan, karena dengan
berkomunikasi, staf keperawatan dapat menyampaikan dan menerima pesan
sehingga tujuan pelayanan keperawatan dapat dicapai secara optimal.
Pengertian
v Haber
(1987) : suatu proses dimana informasi ditransmisikan melalui sebuah
sistem lewat simbol, tanda, atau perilaku yang umum.
v Taylor (1993) : merupakan
suatu proses pertukaran informasi atau proses pemberian arti sesuatu.
v Jane (1994) : suatu proses yang sedang
berlangsung, seri dinamis dari kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan
arti dari pengirim pesan ke penerima pesan.
Tujuan/ Fungsi Kom
1.Komunikasi
membantu perkembangan intelektual dan sosial.
Ø Bahwa
perkembangan sejak bayi sampai dewasa mengikuti pola dan semakin luas
ketergantungan kita pada org lain.
2.
Identitas diri
Ø Bahwa selama
proses berkomunikasi dgn orla , sadar m/p tidak kita akan mengamati,
memperhatikan , dan mencatat dalam hati semua tanggapan yang diberikan
oleh org lain thp diri kita.
3.
Komunikasi yang benar
Ø Kita akan
mampu memahami kenyataan yang ada di sekeliling kita, mampu menguji
kebenaran kesan-kesan dan pengertian yang dimiliki dgn kenyataan yang
ada di sekitar kita .
4. Pembentuk
kesehatan mental
Ø Kualitas kom yg prima, sangat berpengaruh dlm kehidupan kita
dan mampu menciptakan kualitas kesehatan mental.
Unsur-Unsur Kom
- Sender / komunikator / pengirim / encoder
Ø Seseorag yg mempunyai inisiatif menyampaikan pesan
kepd orla dimana pesan disampaikan secra verbal maupun non verbal.
- Reseiver / decoder / penerima / komunikan.
Ø Org yg menerima pesan yg dikirimkan.
- Message / pesan
Ø Informasi yg dikirimkan atau diekspresikan oleh
pengirim.
- Channel
Ø Membawa pesan seperti melalui sarana
visual, pendengaran dan taktil. Misal : ketika berusaha mengatasi rasa
sakit, perawat sebaiknya menunjukkan perhatian verbal, mengekspresikan
rasa kasihan dan reposisi klien secara hati-hati untuk meringannkan rasa
sakit.
- Umpan Balik / Respons
Ø Membantu untuk mengungkapkan apakah makna dari pesan
tersebut tersampaikan.
Faktor-Faktor
Yg mempengaruhi Kom
- Perkembangan
Ø Perawat menggunakan tekhnik khusus ketika berkom pada
anak sesuai dgn tahap perkembangannya.
Ø Tingkat perkbg berbicara bervariasi dan
secara lgs berhbg dgn perkbg dan intelektual.
- Persepsi
Ø Persepsi adalah pandangan pribadi atas apa
yang terjadi.
Ø Persepsi terbentuk oleh apa yang diharapkan dan pengalaman.
Ø Perbedaan dlm persepsi antar individu yang
berinteraksi dpt menjadi kendala dlm komunikasi.
- Nilai
Ø Nilai adalah standar yg mempengaruhi perilaku
sehingga penting bagi perawat untuk menyadari nilai seseorg.
Ø Memahami
dan menjelaskan nilai penting dlm membuat keputusan klinis.
Ø Perawat sebaiknya tidak membiarkan nilai
pribadi mempengaruhi hub profesional.
- Emosi
Ø Emosi adalah perasaan subyektif seseorg
mengenai suatu peristiwa.
Ø Emosi mempengaruhi kemampuan untuk menerima pesan dgn sukses.
Ø Perawat
dpt mengkaji emosi klien dgn mengamati interaksi mereka dgn keluarga,
dokter, atau perawat lainnya.
Ø Ketika
seorg perawat mengasuh klien, mereka harus mewaspadai emosi mereka
sendiri.
- Latar belakang sosial budaya
Ø Budaya mempengaruhi metode kom ttg gejala
atau perasaan menderita pd orang lain.
Ø Perbedaan bahasa jg dapat merintangi kom
dan hub dgn org lain/ klien.
- Pengetahuan
Ø Komunikasi sulit dilakukan jika org yg berkomunikasi
memilki tingkat pengetahuan yang berbeda.
Ø Perawat berkomunikasi dgn klien dan
profesional yg memiliki tingkat pengetahuan yg berbeda.
Ø Setelah
pengkajian, perawat menggunakan istilah dankalimat yg dimengerti oleh
klien sehingga dpt menarik perhatian dan minatnya.
- Peran.
Ø Gaya berkom sesuai dgn peran dan hub org yg
berkom.
Ø Gaya perawat berkom dgn klien akan berbeda dgn cara bicara dgn
dokter atau perawat lainnya.
Ø Perawat
perlu menyadari perannya saat berhub dgn klien ketika memberikan askep .
Ø Perawat menyebut nama klien untuk
menunjukan rasa hormatnya dan tidak menggunakan humor jika baru
mengenal kilen.
- Lingkungan
Ø Org cenderung dpt berkom dgn lebih baik dlm
lingk yg nyaman.
Ø Perawat memilki semacam kontrol ketika memilih lingk utk
melakukan kom dgn klien.
Ø Kom interpersonal akan lebih efektif jika dilakukan dlm suatu
lingk yg menunjang (tidak bising, leluasa, ruang tidak sempit)
Bentuk -
Bentuk Komunikasi
- Komunikasi Verbal
Ø Potter & Perry menyatakan bahwa kom yg
dilakukan mlli ucapan lisan maupun tulisan.
Ø Komunikasi verbal sangat di pengaruhi oleh
bbrp faktor yaitu denotatif dan konotatif, perbendaharaan kata,
kecepatan, nada suara, kejelasan dan keringkasan, waktu dan relevansi.
- Komunikasi Non verbal.
Ø Kom non verbal diartikan sebagai transmisi
dari pesan dgn menitiberatkan pada kiasan makna kata dibandingkan dgn
makna kata itu sendiri.
Ø Dalam kom non verbal isyarat-isyarat lebih signifikan
dibandingkan dgn kata-kata yg ada.
Karakteristik
Kom Verbal
- Jelas dan ringkas
Ø Kom yg efektif hrs sederhana, pendek, dan
langsung.
Ø Penerima pesan perlu
mengetahui apa, memgapa, bagaimana, kapan, siapa, dan dimana.
- Perbendaraan Kata
Ø Kom tidak akan berhasil jika penerima pesan
tdk mampu menerjamahkan kata dan ucapan pengirim pesan.
Ø Ucapkan pesan dgn istilah yg dimengerti
oleh klien.
- Denotatif dan Konotatif
Ø Denotatif yaitu makna sebenarnya yang digunakan
secara bersama oleh individu yg memilki bahasa yg umum.
Ø Konotatif
yaitu makna kata yg merefleksikan bayangan atau interpretasi makna kata
daripada definisi kata itu sendiri.
Ø Ketika
berkom dgn klien dan keluarga klien , perawat harus hati-hati memilih
kata-kata sehingga tidak mudah untuk disalah tafsirkan.
- Intonasi
Ø Emosi seseorang secara lgs mempengaruhi intonasi
suaranya.
Ø Perawat hrs menyadari emosinya ketika berinteraksi dgn klien.
- Kecepatan berbicara
Ø Perawat sebaiknya tidak berbicara dgn cepat
sehingga kata-kata tidak jelas.
Ø Perawat
perlu menanyakan kepada pendengar apakah ia berbicara terlalu cepat
atau terlalu lama.
- Humor
Ø Menurut Dugan, menyatakan bahwa tertawa membantu
mengurangi ketegangan dan rasa sakit yang disebabkan oleh stress, dan
meningkatkan keberhasilan perawat dalam memberikan dukungan emosional
terhadap klien.
Ø Namun perawat
perlu berhati-hati jangan menggunakan humor untuk menutupi
ketidakmampuannya dlm berkomunikasi dgn klien.
Karateristik
Kom Non verbal
- Penampilan Fisik
Ø Penampilan seseorg meliputi karakter fisik
dan cara berpakaian.
Ø Pakaian/perhiasan/dandanan merupakan sumber informasi ttg
seseorg.( status sosial, budaya, agama dll).
Ø Penampilan fisik perawat mempengaruhi
persepsi klien thp pelayanan yg diterima, karna klien mempunyai citra
bagaimana seharusnya penampilan seorg perawat.
- Sikap tubuh dan Cara Berjalan
Ø Sikap tubuh dan cara berjalan menggambarkan
konsep diri, mood, dan kesehatan.
Ø Perawat dpt mengumpulkan informasi yg
bermanfaat dgn mengamati sikap tubuh dan cara berjalan klien.
- Ekspresi Wajah
Ø Wajah merupakan bagian tubuh yang paling
ekspresif.
Ø Klien dpt
mengenali ekspresi wajah perawat, untuk itu perawat harus belajar
mengontrol perasaan, seperti marah, sedih dll.
Ø Mempertahankan
kontak mata selama pembicaraan dipersepsikan sebagai org yang dapat
dipercaya.
- Sentuhan
Ø Sentuhan merupakan bagian yg penting dalam hub
perawat-klien, namun harus memperhatikan norma sosial .
Ø Perlu diperhatikan apakah penggunaan
sentuhan dapat dimengerti dan diterima oleh klien.
Ø Ketika memberikan askep, perawat menyentuh
klien ( Ex : mandi, TTV, dll).
Tingkatan
Komunikasi
- Komunikasi Intrapersonal
Ø Yaitu komunikasi yang terajdi di dalam
individu, yg merupakan model bicara seorg diri atau dialog internal yg
terjadi secara konstan dan tanpa disadari .
Ø EX : Saat perawat bekerja di ruang rawat ia melihat sorg klien
dan berfikir ”Dia kelihatan sangat tidak nyaman. Saya akan memberikan posisi yang nyaman untuknya.
- Komunikasi Interpersonal
Ø komunikasi yang terjadi di antara dua org atau dalam
kelompok kecil.
Ø komunikasi
ini sering dipakai dalam kegiatan sehari-hari.
Ø Kom interpersonal adalah inti dari praktik
kep, dan perawat dapat membantu klien dgn berkomunikasi dalam tingkat
interpersonal yg bermakna.
- Komunikasi Publik
Ø Komunikasi yang terjadi dlm sekumpulan org
dalam jumlah yg besar.
Ø Ex :
memberikan kuliah dlm ruangan yg dipenuhi dgn pelajar/mhs.
Perkembangan
Komunikasi
- Bayi : mengungkapkan kebutuhan dgn t.l dan bersuara yang dapat diinterpretasikan oleh org sekitarnya EX: menangis.
- Toddler dan Pra sekolah
v Memberitahu apa yang terjadi pada dirinya.
v Memberi kesempatan pada mereka untk
menyentuh alat pemeriksa yg akan digunakan.
v Bicara
lambat
v Hindari sikap mendesak utk dijawab EX : jawab dong.
v Hindari
konfrontasi lgs
v Salaman pada anak ( kurangi rasa cemas)
v Bergambar
atau bercerita.
- Usia sekolah
v Gunakan kata sederhana yg spesifik
v Jelaskan
sesuatu yg membuat ketidakjelasan pada anak
v Jelaskan arti fungsi dan prosedur tindakan
v Jangan
menyakiti atau mengancam
- Usia remaja
v Berdiskusi atau curah pendapat sama teman sebaya.
v Hindari
bbrp pertanyaan yg dpt menimbulkan rasa malu.
v Jaga
kerahasiaan dalam komunikasi ( masa transisi dlm bersikap dewasa ).
- Orang Tua
v Menjaga agar tingkat kebisingan minimum
v Menjadi
pendengar yang setia.
v Sediakan
waktu untuk ngobrol
v Yakinkan
kacamata bersih dan pas
v Jangan berbicara dgn keras atau berteriak.
v Bicara lgs dgn telinga yg dapat mendengar
lebih baik, berdiri di depan klien.
v Pertahankan kalimat yang pendek
dan sederhana.
v Beri kesempatan pada klien untuk mengenang.
v Berbicara pada tingkat pemahaman klien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar