Minggu, 06 Juni 2010

Tips Menyusun KTI

Tugas Akhir seperti KTI, Skripsi, Thesis, Disertasi, dan lainnya mungkin menjadi momok bagi sebagian besar mahasiswa di penghujung masa perkuliahan (semester akhir), namun tidak bagi mereka yang sudah pernah mendengar bahkan membuat sendiri atau mengonsep tugas akhir tersebut. Dalam hal ini tidak dipungkiri bahwa sebelum membuat tugas akhir setidaknya perlu memperhatikan beberapa tips sebagai berikut:

1. Cari Judul yang mudah dimengerti dan dipahami
Judul yang mudah dimengerti dan dipahami adalah judul yang mengandung unsur 5W+1H (What, Where, When, Why, Who + How). Artinya judul tidak perlu panjang lebar namun mengandung makna serta menjelaskan adanya unsur-unsur tersebut (apa, dimana, kapan mengapa siapa dan bagaimana). Jadi setiap orang yang baru pertama kali melihat dapat langsung mengerti dan paham apa maksud dan tujuan judul tersebut.

2. Sumber atau Referensi yang mudah diperoleh
Setelah memiliki judul yang tepat, tentunya kita harus menentukan sumber-sumber atau bahan acuan yang dapat dijadikan referensi dalam penyusunan tugas akhir tersebut, sehingga selama penyusunan tugas akhir kita tidak memiliki hambatan. Selain mudah didapatkan sumber yang digunakan sebaiknya berasal dari buku-buku terbaru (setidaknya 3-5 tahun terakhir), artikel-artikel berupa hasil penelitian, maupun tulisan yang bersumber dari oplah, dokumen, laporan maupun buku dengan editor juga dapat digunakan sebagai acuan (tulisan-tulisan dari internet dapat digunakan, namun sebaiknya telusuri terlebih dahulu sumber aslinya karena di internet setiap orang bisa menulis apa saja).

3. Gaya Bahasa yang digunakan
Tugas akhir merupakan gambaran suatu karya ilmiah yang dapat digunakan untuk menilai karakteristik si penulis baik dari segi bahasa penulisan maupun gaya penyampaian. Untuk itu biasakan diri anda untuk menggunakan bahasa Indonesia yang sudah baku sesuai EYD=Ejaan yang disempurnakan. Jika gaya bahasa penulisan mudah dicerna dan dipahami, maka setiap pembaca akan dapat langsung mengerti tujuan penyampaian yang diinginkan penulis dan sebaliknya pembaca-pun akan merasa kesulitan jika gaya bahasa yang digunakan dalam penulisa tidak tepat bahkan terkesan semrawut.

4. Pengetikan
Umumnya semua mahasiswa sudah bisa mengetik, namun tidak semua mahasiswa bisa mengetik dengan baik dan benar. Bahkan masih sering ditemui mahasiswa lulusan sarjana mengetiknya masih berantakan (maaf terlalu kasar), hal ini sangat jarang diperhatikan, tugas akhir tentunya harus memiliki bobot pengetikan yang baik pula sehingga pandangan miris terhadap penulis dapat dihindari.

5. Program Aplikasi
Untuk mempermudah penyusunan tugas akhir anda, sebaiknya gunakan program aplikasi olah bahasa dan data yang sudah familiar seperti Word, Excel, Power Point, serta SPSS. Jangan sesekali mencoba menggunakan program aplikasi yang banyak orang belum mengerti.

6. Backup Data
Meskipun hampir semua mahasiswa memiliki media penyimpanan seperti flashdisk, diskdrive, dan sebagainya. Namun tidak jarang yang masih ditemui mengeluh karena kehilangan data baik yang disebabkan karena virus dan lainnya. Untuk itu jangan segan-segan menyalin data anda secara rutin (setidaknya setiap satu minggu sekali dilakukan backup data). Jika perlu setiap anda berkunjung ke rumah teman anda, mintalah izin untuk menyalin data anda.

7. Karakteristik Dosen Pembimbing
Setelah anda tahu siapa dosen pembimbing anda sebaiknya terlebih dahulu anda harus mencari tahu bagaimana karakteristik dosen pembimbing anda (apakah ia idealis, perfectionis, bengis, atau killeris). Caranya dengan banyak bertanya pada senior-senior yang sudah lulus atau bahkan dosen lainnya bagaimanakah dia, maunya bagaimana, biasanya bagaimana, dan seterusnya.

8. Menentukan rancangan atau desain penelitian
Kendala yang umumnya ditemui setelah judul diterima atau di ACC adalah rancangan penelitian yang akan digunakan, apakah deskriptif, eksploratif, analitik, maupun ekperimental. Jika dilihat secara keseluruhan rancangan tersebut maka pendekatan yang dapat digunakan adalah cross sectional atau longitudinal. Karena hingga saat ini antara penelitian deskriptif dan analitik masih ditemukan pendekatan dengan mengunakan rancangan tersebut.
Perlu diingat bahwa jika kita ingin melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab, faktor-faktor yang mempengaruhi, dan faktor-faktor yang berhubungan dengan timbulnya penyakit atau masalah yang belum diketahui maka dapat digunakan rancangan eksplorasi case control. Namun sebaliknya jika ingin mengetahui tentang jumlah atau keadaan penyakit tertentu dalam suatu kelompok populasi maka rancangan yang tepat adalah deskriptif cross sectional.

9. Variabel apa yang digunakan
Seperti diketahui bahwa di dalam suatu judul penelitian terdapat beberapa variabel yang tampak seperti halnya sebab akibat, ada variabel yang menyebabkan/ mempengaruhi dan ada yang dipengaruhi. Secara umum penelitian untuk tingkat diploma maupun sarjana dan pasca sarjana serta doktoral dibedakan atas tiap-tiap variabelnya. Apakah variabel yang akan digunakan berupa independen, dependen, moderator, intervening atau variabel kontrol. Pastikan kita tidak keliru menentukan variabel yang akan digunakan dalam penelitian.

10. Populasi dan Sampel
Hal ini sangat penting untuk diperhatikan, karena populasi atau sampel merupakan gambaran objek/subjek yang akan diteliti apakah dapat mewakili untuk diteliti atau tidak.

Tidak ada komentar: