Selasa, 08 Juni 2010

STERILISASI WANITA ( MOW/TUBEKTOMI )

Pengertian
Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas (kesuburan) seorang perempuan secara permanen.
Mekanisme Kerja:
Mencegah pertemuan sperma dengan sel telur (fertilisasi) dengan cara mencapai tuba falopii dan mengoklusi (menutup tuba falopii)
Tindakan yang dapat dilakukan pada tubektomi:
Mencapai tuba falopii
Abdominal / Trans abdominal
Laparatomi
Laparatomi saja untuk kontap wanita tidak dianjurkan karena diperlukan insisi yang panjang dan anastesi umum atau anastesi spinal.
Laparatomi hanya diperlukan bila cara-cara kontap lainnya gagal atau timbul komplikasi sehingga memerlukan insisi yang lebih besar,atau pada keadaan lain, jika kontap bukan merupakan operasi utama tetapi sebagai pelengkap, misalnya pada section secarea, KET, dll.
Mini laparatomi.
Sub-umbilikal/infra-umbilikal ( biasanya pada post-partum)
Supra-pubis/ Mini-pfannenstiel pada post-abortus dan interval atau pada saat bukan post-partum atau post abortus.
Keuntungan mini laparatomi:
Mudah dipelajari
Dapat dikerjakan oleh tenaga medis yang memiliki dasar & keterampilan ilmu bedah.
Alat murah dan sederhana.
Dapat dilakukan segera setelah melahirkan
Kerugian mini laparatomi:
Waktunya sedikit lama rata-rata memerlukan 10-20 menit.
Sukar pada wanita yang agak gemuk, bila ada perlekatan pelvis/ mengalami operasi pelvis.
Meninggalkan bekas luka parut.
Angka kejadian infeksi operasi lebih tinggi.
Laparaskopi.
Adalah suatu pemeriksaan endoskopik dari bagian dalam rongga peritoneum dengan alat laparoskop yang dimasukkan melalui dinding anterior abdomen.
Keuntungan laparaskopi:
Komplikasi rendah
Cepat (rata-rata 5-15 menit)
Insisi kecil sehingga luka parut sedikit sekali
Dapat dpakai juga untuk diagnostic maupun terapi.
Kurang menyebabkan rasa sakit.
Sangat berguna bila jumlah calon aseptor banyak.
Kerugian laparaskopi:
Risiko komplikasi dapat serius (bila terjadi)
Memerlukan pneumo-peritoneum dengan segala akibatnya.
Lebih sukar dipelajari.
Memerlukan keahlian dan keterampilan dalam bedah abdomen.
Harga peralatannya mahal dan memerlukan perawatan yang teliti.
Tidak dianjurkan untuk digunakan segera post-partum.
Vaginal/Transvaginal
Kolpotomi
Dikenal: Kolpotomi posterior (kuldotomi)
Cara ini sering dipakai
Cul-de-sac atau cavum douglas, yang terletak diantara dinding depan rectum dan dinding belakang uterus, dibuka melalui vagina untuk sampai pada tuba falopii.
Kolpotomi anterior
Jarang dipakai lagi pada saat ini.
Peritoneum di insisi diantara kandung kencing dan uterus, dan uterus diputar sehingga tuba falopii terlihat.
Keuntungan kolpotomi:
Dapat dilakukan secara rawat-jalan.
Hanya memerluka waktu 5-15 menit.
Cukup dengan neurolept-analgesia+anastesi lokal.
Rasa sakit post-operatif lebih kecil.
Tidak ada insisi abdominal
Peralatan yang digunakan sederhana, murah dan mudah pemeliharaannya.
Morbiditas dan komplikasi mayor rendah.
Angka kegagalan rendah.
Kuldoskopi.
Rongga pelvis dapat dilihat melalui alat keldoskop dimasukkan melalui vagina fornixposterior kedalam cavum douglas.
Tuba ditarik dan dijepit keluar untuk dilakukan penutupan dengan cara:
Pomeroy
Kroener
Kauterisasi
Cincin falope
Kerugian kuldoskopi:
Posisi aseptor yaitu posisi lutut-dada (knee-chest position) yang mungkin kurang menyenangkan baginya.
Transervical/transuterine
Histeroskopi
Prinsipnya sama seperti laparaskopi, hanya pada histeroskopi tidak dipakai trocar, tetapi suatu vacuum servical adaptor untuk mencegah keluarnya gas pada saat dilatasi servik/cavum uteri.
Keuntungan histeroskopi:
Tidak diperlikan insisi
Dapat secara rawat-jalan karena prosedurnya singkat/cepat.
Kerugian histeroskopi:
Risiko perforasi uterus dan luka bakar
Angka kegagalan tinggi
Resiko kehamilan ektopik
Sering timbul kesulitan tehnis dalam mencari lokasi orificium tubae.
Oklusi tuba falopii mungkin tidak segera efektif.
Blind Delivery(tanpa melihat langsung)
Pada cara ini operator tidak melihat langsung kedalam cavum uteri untuk melokaliser orifisium tubae.
Keuntungan Blind Delivery:
Pelaksanaannya mudah.
Dapat secara rawat-jalan
Kerugian Blind Delivery:
Kebanyakan kurang efektif setelah satu kali pemberian.
Beberapa zat kimia sangat toksik terhadap jaringan.
Daya kerja zat-zat kimia irreversible
Dosis zat-zat kimia tidak selalu dapat diketahui/diramalkan.
Oklusi/penutupan tuba falopii
Dilakukan berdasarkan :
Tempat oklusi tuba falopii
Dapat dilakukan pada bagian:
Infundibulum (bagian distal/frimbiae)
Ampulla atau isthmus (bagian tengah)
Interstitial (dekat utero-tubal junction)
Cara oklusi tuba falopii
Ada beberapa cara diantaranya adalah ligasi tuba falopii. Ligasi atau pengikatan yuba falopii untuk mencegah perjalanan dan pertemuan spermatozoa dan ovum. Merupakan salah satu caraoklusi tuba falopii yang paling tua.
Keuntungan ligasi tuba falopii:
Hanya memerlukan keahlian /keterampilan sedang-sedang saja.
Hanya memerlukan alat-alat sederhana
Morbiditas rendah.
Kerugian ligasi tuba falopii:
Umumnya irreversible.
Bila dikerjakan dengan laparotomi, memerlukan hospitalisasi.
Tehnik ligasi tuba falopii:
Ligasi biasa
Keuntungan ligasi biasa:
Mudah melakukannya
Morbiditas rendah
Potensi tinggi untuk reversibilitas
Kerugian ligasi biasa adalah angka kegagalan tinggi (sampai 20%)
Ligasi+ penjepitan
Menggunakan tehnik Madlener:
Bagian tengah tuba falopii diangkat sehingga membentuk suatu loop
Dasar dari loop dijepit dengan klem kemudian diikat dengan benang yang tidak diserap( silk, cotton)
Keuntungan tehnik madlener:
Morbiditas rendah
Mudah dikerjakan
Dapat dilakukan melalui beberapa cara dalam mencapai tuba falopii.
Kerugian tehnik madlener adalah angka kegagalan tinggi (1-2%).
Ligasi+pembagian/pembelahan +penanaman
Menurut:
Tehnik Irving
Tuba falopii diikat pada 2 tempat dengan benang yang dapat diserap kemudian dibagi diantara kedua ikatan.
Ujung/punting proximal ditanamkan ke dalam myometrium uterus.
Ujung/ punting distal ditanamkan ke dalam mesosalpinx.
Keuntungan tehnik ini adalah hamper 100% efektif dan kerugiannya lebih sukar dikerjakan dan reversibilitas sangat rendah.
Tehnik Wood (Australia 1973), dikenal dengan “Atraumatic midampullary sterilization”
Pars ampullaris tuba falopii dibelah /dibagi (division).
Kedusa ujung/puntung yang dibelah /dibagi diikat dengan benang yang dapat diserap.
Ujung/puntung medial ditanamkan ke dalam kantong yang dibuat di dalam mesosalpinx,
Keuntungan tehnik ini adalah sangat efektif, tidak ada eksisi dari tuba falopii dan potensi reversibilitas tinggi. Kerugiannya adalah mengerjakannya lebih sukar.
Tehnik Cooke
Suatu segmen tuba falopii dijepit dan dirusak, kemudian ujung proximal ditanamkan kedalam ligamentum rotundum.
Ligasi + Resksi tuba falopii.
Yaitu legasi di pemotongan atau pembuangan tuba, yang masih dikerjakan sampai sekarang.
Salpingektomi
Keuntunganya adalah sangat efektif dan dapat dilakukan trans abdominal dan trans vaginal. kerugiannya adalah ireversibel.
Tehnik pomeroy
Merupakan tehnik yang sering digunakan:
Bagian tengah tuba falopii dijepit, lalu diangkat sehingga membentuk loop
Dasar dan loop diikat dengan cat gut
Bagian loop diatas ikatan diputar.
Ujung punting tuba akan saling terpisah
Memotong tuba/ membuang tuba sekitar 3-4 cm.
Keuntungan pomeroy:
Mudah mengerjakannya
Sangat efektif
Dapat dilakukan segera post-partum
Dapat dikerjakan transabdominal atau transvaginal
Potensi reversibilitas tinggi
Morbiditas rendah
Kerugian tehnik ini tidak ada.
Tehnik Pritchardsis (parkland)
Suatu segmen kecil dari tuba falopii dipisahkan dari pesosalpinx
Masing-masing ujung dari segmen tersebut diikat dengan benang chromic kemudian dipotong di antara kedua ikatan dan segmen tuba falopii dibuang
Tehnik ini banyak dipakai di Amerika serikat
Fimbriektomi kroener
Bagian 1/3 distal dari tuba falopii diikat dengan dua ikatan benang silk dan ujung fimbriae di eksisi.
Keuntungan tahnik ini adalah hampi 100% efektif dan mudah dikerjakan baik transabdominal meupun transvaginal. Kerugiannya kurang efektif pada keadaan post-partum (transabdominal)
Ligasi + reseksi + penanaman tuba falopii
Reseksi Cornu
Prosedur ekstensif yang memerlukan laparotomi.
Utero-tubal junction diikat dengan benang yang dapat diserap
Insisi tuba falopii proximal dari ikatan, membebaskannya dari mesosalpinx, kemudian membuang 1 cm dari tuba falopii.
Myometrium uterus disekitarnya di eksisi berbentuk baji (wedge excision) untuk mencegah endometriosis dan kehamilan ektopik, dan bagian proximal dari segmen distal tuba falopii di tanam ke dalam ligamentum latum.
Keuntungan tehnik ini adalah gangguan minim pada suplai darah ligamentum latum dan ovarium. Kerugian adalah angka kegagalan cukup tinggi dan dapat terjadi perdarahan hebat.
Tehnik Uchida
Larutan garam fisiologis-adrenalin (1:1000) disuntikkan di bawah serosa pars ampullaris, sehinnga terjadi spasme vaskuler lokal dan pembengkakan (ballooning) dari mesosalpinx, dan terjadi pemisahan dari permukaan serosa dengan bagian muskularis tuba falopii.
Serosa di insisi dan dibebaskan ke belakang
Segmen sepanjang 5 cm dari bagian proximal tuba falopii dipotong, ujung yang pendek diikat dengan benang yang tidak diserap dan segmen tuba falopii yang telah diikat secara otomatis membenamkan dirinya dibawah serosa
Pinggir dari insisi serosa dikumpulkan sekitar ujung distal tuba falopii dan diikat secata ikatan –rangkaian- kantong (purse-string-suture) sehingga tuba falopii ditinggalkan menonjol kedalam cavum abdomen.
Keuntungan tehnik ini adalah sangat efektif dan kerugiannya adalah mengerjakannya jauh lebih sukar dari metode ligasi lainnya.
Manfaat
Sangat efektif (0,2 – 4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan)
Permanen
Tidak mempengaruhi proses menyusui (breastfeeding)
Tidak bergantung pada faktor sanggama
Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang serius
Pembedahan sedarhana, dapat dilakukan dengan anestesi lokal
Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek pada produksi hormon ovarium)
Berkurangnya risiko kanker ovarium
Keterbatasan
Harus dipertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ini (tidak dapat dipulihkan kembali), kecuali dengan operasi rekanalisasi
Klien dapat menyesal di kemudian hari
Risiko komplikasi kecil
Rasa sakit/ ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan
Dilakukan oleh dokter yang terlatih
Tidak melindungi diri dari IMS, termasuk HBV dan HIV/ AIDS
Indikasi dan kontraindikasi
Indikasi
usia > 26 tahun
paritas > 2
yakin telah mempunyai besar keluarga sesuai dengan kehendaknya
pada kehamilannya akan menimbulkan risiko kesehatan yang serius
pascapersalinan
pascakeguguran
paham dan secara sukarela setuju dengan prosedur ini
Kontraindikasi
hamil
perdarahan vaginal yang belum terjelaskan
infeksi sistemik atau pelvik yang akut
tidak boleh menjalani proses pembedahan
kurang pasti mengetahui keinginannya untuk fertilitas di masa depan
belum memberikan persetujuan tertulis
Waktu penggunaan
Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini secara rasional klien tersebut tidak hamil
Hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi (fase proliferasi)
Pascapersalinan
Minilap: di dalam waktu 2 hari atau setelah 6 minggu atau 12 minggu
Laparoskopi: tidak tepat untuk klien-klien pascapersalinan
Pasca keguguran
Triwulan pertama: dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi pelvik (minilap atau laparoskopi)
Triwulan kedua: dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi pelvik (minilap saja

Tidak ada komentar: